Apa itu Brand? Mengupas Seluk Beluk Branding dari Sisi Desainer Grafis

Kebanyakan orang ketika mendengar kata brand, maka bayangan yang muncul adalah logo-logo produk terkenal seperti Chanel, Louis Vuitton, Bulgari. Padahal, tahukah teman-teman, logo bukanlah sebuah brand, logo adalah sebuah tanda pengenal, buah pikir, ide-ide, serta visi-misi perusahaan. Logo berbeda dengan brand, logo hanya bertugas mengindetifikasi. Pada artikel Apa itu Brand? Mengupas Seluk Beluk Branding dari Sisi Desainer Grafis ini, kita akan mengupas definisi brand, sejarah, hal-hal yang harus diperhatikan dari branding, dan elemen-elemen penting branding dilihat dari sisi desainer grafis.

Definisi Brand

Di atas secara tidak langsung kita sudah mengupas definisi logo, jadi apa itu brand? Brand bisa dikatakan merupakan reputasi, janji, dan ide besar dari perusahaan. Sebuah produk dapat diberi label brand apabila mampu merealisasikan janji dan membangun reputasi sehingga tercipta hubungan emosional pada penggunanya atau penggunanya merasakan adanya hubungan khusus saat menggunakan produk tersebut. 

Brand adalah sebuah janji dan ide besar perusahaan, kita ambil contoh FedEx. FedEx menjanjikan pengiriman cepat dan efisien dengan harga terjangkau, hal tersebut bisa dilihat dari slogannya: "The World on Time". Maka itulah konsep dari brand atau koneksi emosional yang ingin dibangun FedEx kepada pengguna jasa mereka. Harapan dari koneksi emosional tersebut dapat kamu lihat pada poster-poster iklan seperti contoh di bawah ini.




Tidak hanya poster, semua media yang mengiklankan FedEx juga memiliki konsep yang sama. FedEx ingin janji mereka sampai kepada pengguna. Apabila FedEx mampu mengeksekusi janjinya dengan baik maka reputasi yang bagus akan tersimpan pada hati pengguna jasa mereka dan terciptalah sebuah brand.

Sejarah Branding 

Sebelum beranjak ke sejarah, teman-teman perlu memahami dulu perbedaan brand, branding, dan brand identity. Brand, seperti yang dijelaskan di atas, memiliki pengertian sebagai reputasi, janji,dan ide besar perusahaan. Branding dapat didefinisikan sebagai strategi bagaimana merealisasikan brand tersebut. Sedangkan, brand identity adalah kumpulan semua elemen yang dibuat perusahaan untuk menggambarkan citra yang tepat bagi calon konsumennya.

Dilansir dari 99designs, branding diawali pada pertengahan tahun 1500an. Pada tahun 1500an istilah brand untuk pertama kalinya muncul. Dalam bahasa Norse Kuno, kata "brandr" berarti "membakar". Pada tahun 1500an, brand mengacu pada cap besi yang dipanaskan kemudian ditempelkan pada salah satu bagian badan hewan ternak sebagai bukti kepemilikan.

Kemudian pada revolusi industri sekitar tahun 1750 sampai 1870, istilah brand pada tahun-tahun ini mengacu pada trademarkTrademark terdiri dari kata, frasa, simbol, desain, bentuk, dan warna yang terdaftar secara hukum atau ditetapkan dengan digunakan sebagai representasi perusahaan atau produk.



Kongres AS mengeluarkan undang-untung mengenai trademark/merek dagang untuk pertama kalinya pada tahun 1881. Keputusan dalam kongres ini merupakan awal dimulainya merek dagang sebagai hak kekayaan intelektual, sehingga perusahaan dapat mengklaim produk mereka sebagai milik mereka. Hal ini sebagai tanda bahwa para peniru produk mereka dapat dituntut atau dibawa ke ranah hukum.

Awal abad ke-20 dimulailah branding modern. Istilah brand pada masa itu berubah arti menjadi hubungan emosional produk dengan penggunanya. Selama waktu itu, perusahaan mengembangkan disiplin manajemen merek setelah semakin banyak pesaing yang membuat produk yang tak terhitung jumlahnya yang memiliki fungsi serupa bermunculan. Seorang brand manager memiliki tugas menciptakan identitas unik untuk suatu produk agar berbeda dari pesaingnya. Jika konsumen "merasa" perusahaan tersebut memiliki produk yang lebih baik, mereka akan membelinya. 

Strategi Branding

Lantas, apa tugas seorang graphic designer dalam strategi branding? Apa saja strategi branding yang dapat dilakukan seorang graphic designer? Graphic designer bertugas membuat elemen visual yang mencirikhaskan sebuah perusahaan/produk perusahaan. Elemen visual ini bisa berupa logo, ikon, motion graphic , dan masih banyak lagi. Biasanya dalam perusahaan besar, graphic designer dipecah lagi berdasarkan tugas dan fungsinya, contohnya brand identity designer, icon designer, motion designer, dan lain-lain.

Hasil akhir dari strategi branding yang dilakukan oleh graphic designer biasanya dirangkum dalam buku brand guideline / brand style guideline.

Membuat elemen visual tentu membutuhkan strategi dan brainstorming. Terutama untuk kata terakhir memerlukan kinerja dengan berbagai pihak intern perusahaan.

        1. Research

Dalam strategi branding, yang pertama seorang designer lakukan adalah melakukan research atau riset. Anggap saja kamu adalah seorang designer dari sebuah branding agency yang mendapat pesanan dari sebuah perusahaan menengah untuk membuat logo serta variasinya, tipografi, dan elemen visual lain yang nantinya terangkum dalam brand guideline. Hal yang pertama harus kamu lakukan adalah melakukan riset tentang perusahaan. Kamu bisa melakukan riset dengan memanfaatkan internet. Setelah dirasa riset kamu cukup, seperti mengetahui profil singkat perusahaan, perusahaan ini perusahaan apa, dan lain sebagainya, kamu bisa melanjutkan dengan melakukan interview.


        2. Interview

Interview atau wawancara di sini dilakukan dengan bertemu pihak intern perusahaan, misalnya CEO atau pihak yang menghubungi kantor branding agency-mu. Banyak hal yang harus kamu ketahui, jadi seharusnya kamu menyusun pertanyaan terlebih dahulu sebelum bertemu. Hal-hal yang bisa kamu tanyakan adalah sebagai berikut:

  • Apa pesan perusahaan yang ingin disampaikan?
  • Apa kelebihan dan kelemahan perusahaan?
  • Apa saja produk yang dijual perusahaan?
  • Siapa target market utama perusahaan?
  • Siapa target market sekunder perusahaan?
  • Siapa kompetitor utama perusahaan?
  • Bagaimana perusahaan menjual produknya ke calon konsumen?
  • Bagaimana perusahaan mengkomunikasikan produknya?

        3. Problem Solving

Tahap ketiga ini penuh kerja keras dan kreativitas berpikir. Dalam tahap ketiga ini yang kamu lakukan adalah mulai membuat banyak sketsa dan brainstorming. Namun, jangan lupa untuk terus berkomunikasi dengan pihak intern perusahaan. Bekerja dan terus kamu komunikasikan hasilnya.

        4. Presentation
        
Terakhir adalah presentasi, buat presentasi sesuai dengan perusahaan. Hal-hal yang masuk dalam presentasi cukup hal-hal yang pokok saja atau hal-hal yang ingin kamu komunikasikan ke pihak-pihak intern perusahaan lainnya.

Brand Guideline






Tahap terakhir adalah brand guideline. Brand guideline / brand style guide singkatnya adalah buku yang berisi instruksi bagaimana mengkomunikasikan sebuah brand baik secara visual, pesan suara/musik, maupun slogan. Brand guideline krusial sekali, designer yang pertama kali membuat profil, logo, maupun berbagai elemen penting lainnya seharusnya menyusun brand guideline supaya kelak di masa mendatang perusahaan bisa mudah dalam mengkomunikasikan kembali brand mereka.


Tidak ada aturan yang mengikat dalam membuat brand guideline, karena hal itu tergantung aturan perusahaan, branding agency yang diminta perusahaan, atau ide-ide tim designer bukan? Akan tetapi, ada hal-hal penting yang harus ada di dalam brand guideline, yaitu:
  1. Brand story
  2. Logo guideline
  3. Color palette
  4. Typography and font guidelines
  5. Image guidelines
  6. Brand voice
Kalau kamu sudah memahami keenam unsur di atas, maka kamu siap membuat brand guideline. Brand yang kuat memberi tahu dunia mengapa mereka harus memilih mereka daripada semua opsi lain di pasar. Tugas seorang graphic designer hanya menyajikan berbagai elemen visual yang menarik supaya brand semakin kuat bersaing di pasar, sisanya adalah bagaiamana kinerja perusahaan tersebut membangun reputasi dan merealisasikan janjinya.

Post a Comment

2 Comments

  1. Waah, saya jadi ingat dulu di kuliah ada matkul yang bernama 'brand management'. Persis seperti yang Mbak jelaskan, saya pun melakukan itu untuk membentuk sebuah brand yang baik. Karena sesungguhnya brand itu dibuat dari persepsi pelanggan kepada si penjual :)

    Btw salam kenal yaa Mbak :)

    ReplyDelete